Pengertian Transistor dan Jenis-jenis Transistor
Pengertian Dan Jenis Transistor - Transistor adalah komponen
semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat,
pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor
merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam
rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat
elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya.
Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti Televisi,
Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game,
Power Supply dan lain-lainnya.
Transistor pertama kali ditemukan oleh tiga orang fisikawan
yang berasal Amerika Serikat pada akhir tahun 1947 adalah Transistor jenis
Bipolar. Mereka adalah John Bardeen, Walter
Brattain, dan William Shockley. Dengan penemuan tersebut,
perangkat-perangkat elektronik yang pada saat itu berukuran besar dapat
dirancang dalam kemasan yang lebih kecil dan portabel (dapat dibawa
kemana-mana). Ketiga fisikawan tersebut mendapatkan Hadiah Nobel Fisika pada
tahun 1956 atas penemuan Transistor ini. Namun sebelum ketiga fisikawan Amerika
Serikat tersebut menemukan Transistor Bipolar, seorang fisikawan Jerman yang
bernama Julius Edgar Lilienfeld sudah
mempatenkan Transistor jenis Field Effect Transistor di Kanada pada tahun 1925
tetapi Julius Edgar Lilienfeld tidak
pernah mempublikasikan hasil penelitiannya baik dalam bentuk tulisan maupun
perangkat prototype-nya. Pada tahun 1932, seorang inventor Jerman yang bernama Oskar Heil juga mendaftarkan paten
yang hampir sama di Eropa.
Seiring dengan perkembangannya, Transistor pada saat ini
telah dirancang telah berbagai jenis desain dengan fitur aliran arus dan
pengendali yang unik. Ada jenis Transistor yang berada dalam kondisi OFF hingga
terminal Basis diberikan arus listrik untuk dapat berubah menjadi ON sedangkan
ada jenis lain yang berada dalam kondisi ON hingga harus diberikan arus listrik
pada terminal Basis untuk merubahnya menjadi kondisi OFF. Ada juga Transistor
yang membutuhkan arus kecil dan tegangan kecil untuk mengaktifkannya namun ada
yang hanya memerlukan tegangan untuk mengoperasikannya. Ada lagi Transistor
yang memerlukan tegangan positif untuk memicu pengendalinya di terminal Basis
sedangkan ada Transistor yang memerlukan tegangan negatif sebagai pemicunya.
Secara umum, Transistor dapat digolongkan menjadi dua
keluarga besar yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (Field Effect
Transistor). Perbedaan yang paling utama diantara dua pengelompokkan tersebut
adalah terletak pada bias Input (atau Output) yang digunakannya. Transistor
Bipolar memerlukan arus (current) untuk mengendalikan terminal lainnya
sedangkan Field Effect Transistor (FET) hanya menggunakan tegangan saja (tidak
memerlukan arus). Pada pengoperasiannya, Transistor Bipolar memerlukan muatan
pembawa (carrier) hole dan electron sedangkan FET hanya memerlukan salah
satunya.
Berikut ini adalah jenis-jenis
Transistor beserta penjelasan singkatnya.
1. Transistor Bipolar (BJT)
Transistor Bipolar adalah Transistor
yang struktur dan prinsip kerjanya memerlukan perpindahan muatan pembawanya
yaitu electron di kutup negatif untuk mengisi kekurangan electon atau hole di
kutub positif. Bipolar berasal dari kata “bi” yang artinya
adalah “dua” dan kata “polar” yang artinya adalah “kutub”. Transistor
Bipolar juga sering disebut juga dengan singkatan BJT yang kepanjangannya
adalah Bipolar Junction Transistor.
Jenis-jenis Transistor Bipolar
Transistor Bipolar terdiri dari dua
jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP. Tiga Terminal Transistor ini
diantaranya adalah terminal Basis, Kolektor dan Emitor.
- Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
- Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.
Simbol Transistor Bipolar (BJT)
dapat dilihat di gambar atas.
2. Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)
Transistor Efek Medan atau Field
Effect Transistor yang disingkat menjadi FET ini adalah jenis Transistor yang
menggunakan listrik untuk mengendalikan konduktifitasnya. Yang dimaksud dengan
Medan listrik disini adalah Tegangan listrik yang diberikan pada terminal Gate
(G) untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan pada terminal Drain (D) ke
terminal Source (S). Transistor Efek Medan (FET) ini sering juga disebut
sebagai Transistor Unipolar karena pengoperasiannya hanya tergantung pada salah
satu muatan pembawa saja, apakah muatan pembawa tersebut merupakan Electron
maupun Hole.
Jenis-jenis Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)
Transistor jenis FET ini terdiri
dari tiga jenis yaitu Junction Field Effect Transistor (JFET), Metal Oxide
Semikonductor Field Effect Transistor (MOSFET) dan Uni Junction Transistor
(UJT).
- JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek Medanyang menggunakan persimpangan (junction) p-n bias terbalik sebagai isolator antara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. JFET terdiri dari dua jenis yaitu JFET Kanal P (p-channel) dan JFET Kanal N (n-channel). JFET terdiri dari tiga kaki terminal yang masing-masing terminal tersebut diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
- MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek Medan yang menggunakan Isolator (biasanya menggunakan Silicon Dioksida atau SiO2) diantara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. MOSFET ini juga terdiri dua jenis konfigurasi yaitu MOSFET Depletion dan MOSFET Enhancement yang masing-masing jenis MOSFET ini juga terbagi menjadi MOSFET Kanal-P (P-channel) dan MOSFET Kanal-N (N-channel). MOSFET terdiri dari tiga kaki terminal yaitu Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
- UJT (Uni Junction Transistor) adalah jenis Transistor yang digolongkan sebagai Field Effect Transistor (FET) karena pengoperasiannya juga menggunakan medan listrik atau tegangan sebagai pengendalinya. Berbeda dengan jenis FET lainnya, UJT mememiliki dua terminal Basis (B1 dan B2) dan 1 terminal Emitor. UJT digunakan khusus sebagai pengendali (switch) dan tidak dapat dipergunakan sebagai penguat seperti jenis transistor lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar